Kapan Hadir Anak yang Kedua ? Adalah Pertanyaan Sederhana tetapi Sering Menggelitik Hati


Kapan Hadir Anak yang Kedua ? Adalah Pertanyaan Sederhana tetapi Sering menggitik Hati
google
 
Siang ini sambil menikmati cheesecake di cafe tempa aku sering nongkrong, tanpa sengaja aku dengar seorang ibu separuh baya btertanya kepada seorang ibu muda “Kapan hadir yang kedua?” sambil tertawa diantara keasikannya memuji litte boy yang cute.
Kapan hadir yang kedua ?” itu adalah pertanyaan yang sering diajukan hingga usia gadis kecilku menjelang remaja. Saya yakin pertanyaan ini tidak hanya diajukan kepada ku , tetapi kepada banyak ibu-ibu muda lainnya.
Pertanyaan ini kedengarannya simple dan diajukan begitu saja tetapi kadang bahkan amatlah menyebelkan at least bagiku. 

Orang tak pernah berpikir dahulu mengapa dan apa sebabnya seseorang untuk belum melahirkan anak kedua ; mungkin tak inginkan anak yang kedua, atau mungkin seseorang tidak mungkin lagi melahirkan anak yang kedua, atau sudah mencoba berkali-kali tetapi tetap gagal, rumah tangganya sedang kalau balau, financial yang tidak memungkinkan dan banyak hal lainnya, dan tidak sedikit orang yang mengalami trauma besar ketika melahirkan anak pertama.

Jika kita tanyakan hal tersebut kepada orang yang menunda kelahiran anak kedua karena hal yang menyakitkan sesungguhnya hanya tanpa kita ketahui bahwa sesungguhnya kita menambah dalam luka mereka atau menggores kembali luka mereka, atau menggores kembali pada luka mereka yang hampir sembuh.

Dari kejadian siang ini saya jadi teringat beberapa kenalan dekat saya. Ada yang memang benar-benar sulit mendapatkan anak kedua, sangking sulitnya dia mesti melakukan proses In Vitro fertilisatie (IFV), bayi tabung, yang memakan banyak energi, kesabaran dan juga dan yang amat tinggi, dan tidak semua Asuransi kesehatan di Belanda membayar penuh dana yang dibutuhkan untuk ini hingga berhasil. Kalaupun dana dibayar, pada prosesnya kenalan saya mesti bayar sendiri terlebih dahulu, dan jumlahnya tidak sedikit, dan sering Asuransi kesehatan hanya bayar sebahagian, tergantung jenis asusansi kesehatan yang kita pilih.

Kenalan saya yang lain setelah melahirkan anak pertama, mengalamai 6 kali keguguran, dan yang lain bayinya meninggal dalam kandungan diikuti oleh janin yang tidak sempurna hingga dia mesti mengukit nasihat ahli kandungan, Gynaecoloog, selanjutnya ketiga melahirkan selanjutnya usia anaknya hanya 2 minggu.

Dapatkah anda bayangkan betapa getir dan sakitnya bagi mereka jika seseorang mengajukan pertanyaan “ Kapan hadir anak kedua?” 

Dapatkah anda bahkan jika dirimu adalah mereka, sementara diriku sesungguhnya benar-benar ingin anak kedua ?


Karena alasan diatas aku tak pernah mengajukan pertanyaan ini kepada siapapun juga, tidak kepada saudara, keponakan, teman apalagi kenalan. Karena saya tidak tahu apa asalan mereka. Dan siapakah diriku membongkar alasan pribadi masing-masing.

Dan apa alasan saya untuk memilih anak hanya satu juga sesungguhnya tidaklah penting bagi orang lain. Tetapi yang paling mendasar alasanku adalah karena sejak awal aku hanya ingin punya anak satu dan suami menyetujuinya, dan kami bahagia, dan itu paling penting.

#itu aja deh…
 
Terimakasih, Sjalom.