Secercah Cahaya - Rhema dalam Jiwa

Secercah Sinar di Hati, Rhema dalam Jiwa

Rhema dalam Jiwa
google.

Seorang Anak mengemudikan mobilnya bersama ibunya
Setelah beberapa puluh kilometer, Tiba² awan hitam datang menerpa bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.
BAGAIMANA, Bu? Kita berhenti?”, Si Anak bertanya.
“Teruslah.. !”, kata Ibu.

 Anaknya TETAP menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, Bahkan ada cabang-cabang pepohonan yang diterbangkan oleh angin kencang. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.

Bu…?” tanya anak dengan nada dan raut wajah yan ketakutan.
TERUSLAH mengemudi!” jawab Ibu dengan nada yang sambil terus melihat ke depan.
Anaknya TETAP mengemudi dgn bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan HANYA berjarak bebarapa meter saja.
Walau dengan rasa resah dan takut semakin berkuasa, Si Anak tetap mengemudi WALAUPUN sangat perlahan.


Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda dan angin mulai berkurang. SETELAH beberapa kilometer lagi, SAMPAILAH mereka pada daerah yang kering dan matahari bersinar cerah.
SILAKAN berhenti & keluarlah”, kata Ibu
“KENAPA sekarang?”, tanya-nya .
“Agar kau BISA MELIHAT seandainya berhenti di tengah badai”

Sang Anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia MEMBAYANGKAN orang-orang yang terjebak
di sana.

Dia BARU mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI di tengah badai KARENA akan terjebak dalam ketidak pastian.
JIKA kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, TERUSLAH berjalan, JANGAN berhenti, dan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan.
LAKUKAN saja Apa yang dapat kita lakukan, dan yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU
KITA tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus, Karena kita yakin bahwa di depan sana Kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...

*HIDUP TAK SELAMANYA BERJALAN MULUS!!!*
  • BUTUH* _batu kerikil_ supaya kita *BERHATI-HATI*..
  • BUTUH* semak berduri_ supaya kita *WASPADA*..
  • BUTUH* _Pesimpangan_ supaya kita *BIJAKSANA* dalam *MEMILIH*..
  • BUTUH* _Petunjuk jalan_ supaya kita punya *HARAPAN* tentang arah _masa depan_..
  • Hidup Butuh *MASALAH* supaya kita _tahu_ kita punya *KEKUATAN*..
  • BUTUH* _Pengorbanan_ supaya kita tahu cara *BEKERJA KERAS*..
  • BUTUH* _airmata_ supaya kita tahu *MERENDAHKAN HATI*
  • BUTUH* _dicela_ supaya kita tahu bagaimana cara *MENGHARGAI*..
  • BUTUH* _tertawa dan senyum_ supaya kita tahu *MENGUCAPKAN SYUKUR*..
  • BUTUH* _Orang lain_ supaya kita tahu kita *TAK SENDIRI*..

Usahan ~ selesaikan MASALAH dengan _TIDAK mengeluh, berkeluh kesah, dan marah"_, Selesaikan saja dengan *sabar, bersyukur*, dan jangan lupa *TERSENYUM*.

Teruslah *MELANGKAH* walau mendapat *RINTANGAN*, Jangan~ _takut_..
Saat tidak ada lagi *tembok* untuk _bersandar_, masih ada *lantai* untuk _berbaring.

Perbuatan baik yang paling *sempurna* adalah perbuatan baik yang tidak~ terlihat, Namun.. Dapat dirasakan hingga jauh kedalam *relung hati*.
Jangan~ menghitung apa yang *hilang*, namun hitunglah apa yang *tersisa*.
Sekecil apapun *penghasilan* kita, pasti akan cukup bila digunakan untuk Kebutuhan Hidup.

Sebesar apapun *penghasilan* kita, pasti akan kurang bila digunakan untuk *Gaya Hidup*.

Tidak selamanya kata-kata yg *indah* itu _benar_, juga *tidak*selamanya kata-kata yg *menyakitkan* itu _salah
Hidup ini terlalu *singkat*, lepaskan mereka yg menyakitimu, *sayangi* mereka yang _peduli_ padamu. Dan *berjuanglah* untuk mereka yang _berarti_ bagimu.
*Bertemanlah* dengan semua org, tapi *bergaulah* dengan orang yang _berintegritas_ dan mempunyai _nilai hidup_ yangg benar, karena pergaulan akan *mempengaruhi* cara kita hidup dan masa depan kita.
Amin

sumber; internet
                                           *************************