Kenangan Indah bersama Malaysia Airlines


Kenangan Indah bersama Malaysia Airlines
image;NH Nieuws/Doron Sajet
 
 
Malam ini tiba-tiba aku teringat dengan Malaysia Airlines. Bukan karena hadiah istimewa lho…:)

Setelah sekian tahun tinggal di Belanda ingin sekali rasanya menghadirkan ibuku di negri ini walau hanya sekali dalam hidupnya. Setelah sekian lama menabung dengan kekuatan dan hasil jerih payah sendiri, “ nekat memang nggak nerima bantuan dari suami”, akhirnya cita-citaku menghadirkan beliau terrwujud juga di tahan 2010, Terimakasih Tuhan telah menjawab cita-citaku yang mulia.

Ketika saatnya tiba, tentu mesti pilih maskapai penerbangan mana yang akan memberi pelayanan yang paling ideal bagi ibuku yaitu Malaysia Airlines. Maskapai ini telah sering kami gunakan jika kembali ke Indonesia. Pramugari dan pramugaranya ramah-ramah. Service mereka menyenangkan dan helpfull banget. Dan alasan utama lain adalah mereka bisa berbahasa Melayu, dan tentu amat menolong dan memberi rasa nyaman kepada ibuku yang hanya tahu bahasa Indonesia secara kasar.
 
Dengan pertolongan Travel Guide, ibuku diantar hingga ke pintu pesawat Malaysia Airlines, di Kuala Lumpur dan jelas berangkatnya tengah malam, dan travel guide menyerahkan ibuku sepenuhnya ke pramugari. Menurut ibu, beliau juga di layani dengan baik. Mengingat ibuku yang belum pernah naik pesawat sebelumnya.

Ketika tiba saat untuk kembali ke Indonesia satu bulan kemudian, dengan hanya sekali telepon ke costumer service, aku telah merasa nyaman karena dengan pelayanan mereka , ibuku akan kembali ke tanah air dengan nyaman dan penuh suka cita. Aku meyerahkan ibuku sepenuhya kepada mereka, bahwa ibuku tidak tahu bahasa Inggris, apalagi bahasa Belanda, dan akhirnya ibuku dilayani secara VIP. Beliau di beri tempat duduk dekat dengan seseorang yang kira-kira seusia dengan beliau dan orang Indonsesia. Ditempatkan pada ruang tunggu khusus dan di beri makanan sekedarnya hingga di transfer kembali ke pesawat menuju Medan. Dengan ceria ibuku bercerita semua yang dialaminya selama di perjalanan bersama Malaysia Airlines. Sesungguhya seseorang telah memperingatkan bahwa Malaysia Airlines tidak punya pelayanan khusus yang dibutuhkan oleh penumpang. Tetapi jelas aku tidak percaya, atau setidaknya aku harus mencoba.

Aku juga teringat ketika aku membawa anakku pertama sekali ke Indonesia pada usia 14 bulan, dia mendapatkan pelayanan lebih dari yang aku harapkan, dari pelayanan makanan dan minuman anakku dan lainnya (walau sesungguhnya aku nggak pesan khusus sebelumnya). Bahkan pramugarinya suka bermain dan jalan-jalan dalam pesawat bersama anakku.

Tetapi sayang seribu kali sayang Malaysia Airlines kini tinggal kenangan (setidaknya saat ini), karena sejak tanggal 26 Januari 2016, peswat ini tidak akan hadir lagi di Schipol, Amsterdam untuk melayani penumpang mereka yang setia. Penyebabnya adalah peristiwa Ukraina, MH17, 17 Juli 2014, dengan korban 298, yang mana penumpang utamanya adalah kebangsaan Belanda yang ingin menghabiskan masa liburan mereka ke Indonesia, Malaysia dan negara Asia lainnya. Peristiwa ini amat sangat mengejutkan dunia.

Demikianlah, segalanya yang didunia ini segalanya bisa berubah dalam sekejap, dan kini Malaysia Airlines buat saat ini hanyalah kenangan.