Bergelantung di Facebook ?

 
Renungan untuk Mengurangi Bergelantung di Facebook
google.com
 Hari ini, tanpa sengaja aku bertanya-tanya “Berapa lamakah aku telah memiliki akun di Facebook? 
 
Dan apakah manfaatnya ?

Facebook diluncurka tahun 2004 dengan tokok penting utama CEOnya adalah Mark Zuckerberg, seorang berbangsa Jerman.

Sebenarnya Facebook telah sering aku dengar dari beberapa teman-teman dunia maya yang pada saat itu bergabung dan seru-seru menyenangkan di Multiply, sebuah situs yang memiliki platform seperti namanya.
 
Situs Multiply banyak orang yang menggunakannya sebagai tempat menulis atau membuat blog, dan ada juga yang menggunakannya sebagai tempat berjualan, layaknya seperti Facebook sekarang. Multiply pada saat itu amat terkenal di Indonesia dan Philipine. Sayang, karena banyak pengguna sambli ngeblog, sambil dagang, Multiply dijual, dan akhirnya mati dan hilang tanpa bayangan. 

Dengan terpaksa, karena rindu dengan teman-teman aku akhirnya bergabung dengan Facebook tahun 2010, tepatnya Agustus Awalnya aku hanya bergabung agar tidak kehilangan komunikasi dengan teman, yang telah membentuk forum khusus emak-emak, membaca artikel dan sekali-sekali membagikannya.

Seiring dengan perjalanan waktu, dan perkembangan teknologi Facebook yang awalnya hanya situs sosial yang membagi photo, kini menjadi sebuah platform yang menyenangkan bagi penulis, dan pembaca, pedagang dan hampir semua instansi kini mempunyai yang disebut dengan Fans Page. Salah satu option Facebook yang banyak digemari orang, option ini dapat menjangkau ribuan bahkan ratusan ribu pengguna facebook.

Setelah 7 tahun lamanya, saatnya bagiku untuk merenung kembali apakah manfaat yang paling besar aku dapatkan dari ditus ini.

Tidak aku pungkiri, aku mesti dengan jujur mengakui bahwa melalui situs ini, aku dengan cepat cepat mendapatkan berita terutama kejadian dari desaku, tempat dimana aku dilahirkan dan tempat semua keluargaku berdomisili hingga kini. Forum untuk saling berbagi informasi yang berguna, saling mendukung bagi sejumlah orang yang punya misi yang sama, juga tempat berbagi rasa. Aku mendapatkan teman yang banyak menolongku.

Tetapi, lama kelamaan situs ini telah membuatku menjadi pecandu, pecandu facebook. Tiada hari dan waktu yang tanpa facebook. Dari bangun tidur hingga kembali ke ranjang aku hangarround. Menghabiskan waktu berjam-jam dari awal pagi hingga larut malam. Membaca setiap posting yang masuk, atau setidaknya meliriknya dalam sekejap. Me-Like berbagai postingan dan status orang lain. Membaca blog-tulisan-tulisan dari sejumlah penulis dadakan melalui Fanspage mereka, memberi komentar dan membaca komentar mereka. Berdebat kucir dan nyinyir bahkan menimbulkan rasa sakit hati.
 
Hingga pada titik tertentu aku berpikir :  Siapakah mereka ? Aku tak punya hubungan dengan mereka. Mereka bukn apa-apaku, aku bukan apa-apa mereka. Mengapa aku menjadi sakit hati atas ucapan , caci cerca mereka ? Aku tidak mengenal mereka, mereka tidak mengenalku. Aku tidak pernag mendengar bunyi nyata suar mereka, mereka tak pernah mendengar bunyi nyata suaraku. Jadi…?

Aku berubah menjadi seseorang yang kurang positif. Aku menjadi pemarah karena status – satus sampah. Aku menjadi pembenci. Aku menjadi nyinyir. Aku menabung dosa lewat dunia sosial maya.

Pengaruh dan dampak situs ini juga aku rasakan amat besar bagi kehidupan dunia nyata. Aku mengabaikan banyak hal. Aku memberi perhatian yang amat berkurang bagi keluarga. Aku jadi pelupa. Aku mengabaikan masalahku sendiri. Aku sering merasa jombi. Aku melupakan banyak hobby yang dulu aku sukai. Aku jadi pemalas. Aku jadi lebih mementingkan sosial maya daripada sosial nyata. Aku punya sejumlah teman, tetapi tetap akan tidak mampu membuang kesepian.

Lalu mengapa sesungguhnya aku melakukannya ? Apakah agar ingin menjadi bagian dari ke-maya-an itu ? Apakah aku akan mendapat hukuman karenanya ? Tidak bahagia karenanya ? Apakah aku makin kaya ?

Tidak ada seorangpun menyuruhku memberi komentar, tidak ada seorangpun yang memaksaku membaca dan kemudian membagikannya. Tidak ada yang yang memaksaku berkecimpung dengan facebook...Bahkan tidak akan ada orang kehilangan jika aku melepaskan diri dari facebook dan dari sosial media yang manapun juga sebagaimana kau juga tidak merindukan status seseorang walau dia berminggu-minggu tak ada berita, bahkan aku melupakannya. 

Saya yakin dan pasti bahwa hal ini bukan hanya aku saja yag mengalaminya tetapi ribuan, dan mungkin jutaan.

Akhirnya , aku ambil keputusan bahwa aku sejak hari ini, akan mengurangi keaktifan di dunia maya. Saatnya aku kembali pada kehidupan yang nyata. Kalau pun aku membaca goren-goresan penulis yang aku suka, cukuplah aku sekedar menikmatinya, tak perlu memberi komentar apalagi membaca komentar dari komentar...yang hanya buat hati gregetan negatif....


Semua universal membantuku, Amin