 |
| google image |
Tips
di bawah ini barangkali bisa menolong, jika kita konsekuen.
-
Usahakan memutar mesin cuci setiap 2 hari sekali, dan bila perlu setiap hari.
-
Tidak punya pakaian yang terlalu banyak juga banyak manfaatnya, cucian tidak menumpuk.
-
Memutar mesin sebelum mandi pagi, mulai memasak, pergi belanja, mengantar anak ke sekolah atau sebelum memulai pekerjaan lainnya amat efisien.
-
Pisahkan pakaian kotor sesuai dengan warna, terutama yang berwarna lembut.
-
Pengalamanku mempunyai pakaian yang berwarna-warna juga tidak efisien. Mesin cuci tidak pernah penuh, dan waktuku banyak habis untuk melipat /menyetrika. Karenanya kini aku memilih warna-warna yang senada, hingga tidak perlu di pisahkan mencucinya.
-
Menggunakan mesin cuci yang punya putaran tinggi (1200-1400), amat efisien, karena cucian kita hampir kering begitu keluar dari mesin.
-
Seleksi pakaian yang harus distrika dan pakaian yang cukup dilipat saja. Menyetrika kain servet, handuk dan pakaian kecil(dalam)bukan jamannya lagi.
-
Mengurangi sikap perfectionis akan mengurangi tenaga yang banyak. Dulu aku tidak akan mengenakan / meyimpan pakian(juga pakaian kecil) sebelum di strika. Triknya, menggunakan pelembut, sehingga aku cukup melipat dan menyimpannya dengan rapi.
-
Sprei dan handukku kini tak lagi di singgahi strika, aku langsung melipatnya sebelum di gantung/di jemur.( Aku belum punya mesin pengering).
-
Bagi yang punya mesin pengering, langsung lipat ketika cucian masih panas, akan mengirit waktu yang amat banyak.
-
Biasakan keluarga anda meletakkan pakaian kotor di tempat/keranjang tertentu dan kosekuen, bahwa siapa yang tidak meletakkan di tempatnya berarti belum perlu dicuci walau sudah kotor.
-
Melibatkan anak menyimpan pakaiannya di lemari masih-masing tanpa mengenal usia(sejak kecil), juga amat berguna. Secara tidak langsung anak terlibat bekerja sama. Dari sisi lainnya anak menganggapnya sebagai permainan tetapi beban anda berkurang. Wel harus diberi pujian atas hasil kerja mereka dan ucapkan bahwa anda berterimakasih atas bantuan mereka.
-
Biasakan anak menyimpan mainan setelah selesai bermain, dan hanya boleh bermain dengan satu mainan. Aku menggantungnya di dinding pada pojok mainan. Walau anak belum bisa baca tulis, dia tahu apa maksudny dengan hanya melihat tulisanku.
-
Menetapkan pojok bermain di ruang tamu anda, banyak sekali manfaatnya. Anak merasa bahwa dia dihargai karena memiliki pojok main, dan anda tidak perlu senantiasa repot meyimpan mainan, dan khawatir ruangan jadi kotor dan berantakan.
-
Aku tidak pernah mengijinkan anakku semata wayang makan atau minum di ruang tamu, tetapi di dapur.
-
Jika tanpa sengaja dia menumpahkan makanan atau minuman, aku ajari dia membersihkkannya sendiri(sejak umur amat dini). Secara tidak langsung saya pikir bahwa dia belajar bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Kertas, buku reklame dan lembaran koran yang telah dibaca, luncurkan langsung ke tong sampah, atau bak khusus( di Bld, ada pembuangan khusus kertas).
-
Minta pengertian suami untuk membantu anda sekali-sekali mencuci piring , mengosok WC atau membersihkan kamar mandi.
-
Tanamkan dengan tegas dan konsekuen bahwa suami dan anak harus tidak meletakkan barang di sembarang tempat, jika mereka tidak ingin barang-barang mereka mendarat di tong sampah.
-
Aku tak pernah merasa segan mengucapkkan bahwa aku juga hanya punya dua kaki dan dua tangan seperti suami dan anakku, jika segala peraturan yang ku tetapkan terlanggar.
-
Menghilangkan sikap/prinsip bahwa rumah harus senantiasa bersih dan rapi dan berkilat akan mengurangi beban amat banyak. Rumah adalah tempat untuk beristirahat, bukan tempat bekerja. Rumah bukanlah “Show Room” tetapi tempat menikmati indahnya kehidupan. Rumah tersedia buat aku bukan aku tersedia buat rumah. Rumah bukan show room alias ruang pamer meubel
-
Pilih tempat atau ruang yang anda anggap paling penting dan harus senantiasa bersih. Aku memilih Dapur, WC, dan Kamar mandi. Jika dibersihkan setiap hari, waktu yang diperlukan buat membersihkan ruang ini, amatlah sedikit.**********************